Finishing cat pada sebuah hunian jamak digunakan hampir pada setiap type, model, aliran bentuk rumah. Tak Peduli apakah itu Tradisional atau modern, minimalis, mediterania, classic atau apapun.
Namun masih banyak pelaku bangunan yang tidak mengenal material cat secara benar. Hal ini terlihat dari banyaknya tampilan cat (khususnya exterior) yang jauh dari sempurna. Ada yang terlihat bercak2, ada yang terlihat luntur, banyak yang warnanya pudar dan lain sebagainya.
Bicara cat tidaklah lepas dari media yang akan dicat. Ada dinding tembok, kayu, besi dll tentu semua beda perlakuan dan beda jenis catnya.
Dalam kesempatan ini coba kita batasi pembicaraan pada pengecatan exterior dinding tembok (plester). Pada dasarnya cat akan bagus diaplikasikan pada dinding yang ber pH netral dengan kadar air 17% maximal. nah, pada proses pembangunan sebuah rumah coba kita perhatikan kapan cat diaplikasikan pada sebuah dinding. Mungkin karena buru2 mau cepat selesai cat diaplikasikan pada dinding yang dianggap sudah kering. kenapa saya mengatakan dianggap? karena jarang ada yang benar benar mengecek tingkat kelembaban dinding tersebut. Tingkat kelembaban dinding mestinya harus diukur dengan alat yang namanya Protimeter. Dengan alat ini kelembaban dinding akan dapat dilihat dengan pasti. Sehingga tuingkat kelembaban pada saat pengecatan menjadi lebih terkontrol.
Selain tingkat kelembaban kita mesti ingat bahwa material dinding adalah material yang dibentuk dari proses kimiawi. Kimiawi? ya kimiawi. Semen merupakan bahan kimia. Karena prosesnya kimiawi maka akan ada perubahan sifat dan jenis material. ini yang harus kita cermati. Apabila cat diaplikasikan pada benda yang masih mengalami proses kimiawi maka proses tersebut juga akan berpengaruh pada materi cat yang diaplikasikan itu. Jadi kapan proses kimiawi dinding akan selesai? kurang lebih 28 hari..... lama ya? emang sabar menanti dinding 28 hari baru dicat? apa mau dikata , itu proses yang benar jika menginginkan hasil yang baik.
Secara detail Tips Pengecatan Permukaan Tembok dapat dipaparkan sebagai berikut :
A. Persiapan
Hasil pengecatan sangat tergantung dari persiapan permukaan yang akan dicat. Persiapan yang benar akan membuat pekerjaan pengecatan lebih cepat dan mudah, memberikan hasil akhir yang terbaik dan lapisan catnya lebih tahan lama.
1. Permukaan Tembok baru.
- Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran/ beton harus sudah sempurna, minimal harus ditunggu 28 hari.
- Periksa kelembaban tembok.
Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar air harus sudah dibawah 18%.
- Periksa Kadar alkali tembok.
Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH (derajat keasaman alkali). Kadar alkali harus menunjukkan pH +/- 8. Kalau lebih dari pH *, berarti semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat. Kalau kadar air sudah rendah, tapi kadar alkali masih tinggi, berati masih ada semen bebas yang belum bereaksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.
- Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi bersihkan permukaan dari bekas percikan semen, efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, minyak dll.
- Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembok dibasahi dengan air bersih. Kemudian keringkan dengan lap bersih.
- Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCL) 10 - 15% untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekatnya lebih baik.
- Bila permukaan tembok tembok berlumut atau berjamur, cuci dengan larutan kaporit 10 - 15%
2. Permukaan yang pernah dicat.
- Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil di gosok dengan kertas amplas / sikat. Bila perlu cuci dengan larutan detergent, kemudian dibilas dengan air bersih.
- Bila terjadi pengapuran , amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.
- Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai ke dasar tembok.
- Bila lapisan cat lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok.
B. Pembersihan Cat Dasar
1. Cat Dasar untuk tembok dibagi dua :
- Cat dasar berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini bisanya disebut Wall Sealler Water Base. Mowilex memproduksi 2 jenis yaitu Wall Sealler yang standart dan Water Proofing Wall Sealer untuk permukaan tembok yang ada masalah kelembaban.
Wall Sealler sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.
- Cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya lekatserta daya isi yang baik serta bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat Tembok.
2. Cara Pemakaian.
- Encerkan cat sesuai dengan petunjuk pabrik, jangan berlebihan, karena dapat menghilangkan fungsi cat dasar.
- Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.
- Khususnya untuk Water Proofing Sealer antara setiap lapis harus dibiarkan selama 1 hari.
C. Pemberian Cat Akhir
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pengecatan akhir :
- Persiapan permukaan harus telah sempurna.
- bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alat-alat rumah tangga seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran.
- Siapkan alat-alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember, pengaduk, tangga, dll.
- Tukang cat yang berpengalaman.
- Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. catat nomor batch (lot) nya.
- Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan ketentuan pabrik.
- Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama.
Secara teoritis adalah 2-4 jam, tetapi sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
- Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat pengecatan dilakukan waktu cuaca terang dan kering.
- Pengecatan cat jangan langsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada saat itu juga. Tutup rapat-rapat kaleng yang masih ada sisa catnya untuk menghindari pembusukan.
Tambahan Tips
- Usahakan jangan terlalu banyak cat yang menempel di roll.
- Gulung roll yang baru dicelup cat beberapa kali pada papan triplek yang diletakkan diatas ember cat.
- Roll tipis-tipis pada permukaan tembok, usahakan dilakukan penggilingan ( meroll secara berulang-ulang) dan membuat tarikan roll selebar mungkin.
- lapisan cat yang tipis namun banyak lapisan lebih baik daripada lapisan yang tebal dengan sedikit lapisan.
Sekian
1. Permukaan Tembok baru.
- Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran/ beton harus sudah sempurna, minimal harus ditunggu 28 hari.
- Periksa kelembaban tembok.
Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar air harus sudah dibawah 18%.
- Periksa Kadar alkali tembok.
Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH (derajat keasaman alkali). Kadar alkali harus menunjukkan pH +/- 8. Kalau lebih dari pH *, berarti semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat. Kalau kadar air sudah rendah, tapi kadar alkali masih tinggi, berati masih ada semen bebas yang belum bereaksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.
- Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi bersihkan permukaan dari bekas percikan semen, efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, minyak dll.
- Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembok dibasahi dengan air bersih. Kemudian keringkan dengan lap bersih.
- Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCL) 10 - 15% untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekatnya lebih baik.
- Bila permukaan tembok tembok berlumut atau berjamur, cuci dengan larutan kaporit 10 - 15%
2. Permukaan yang pernah dicat.
- Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil di gosok dengan kertas amplas / sikat. Bila perlu cuci dengan larutan detergent, kemudian dibilas dengan air bersih.
- Bila terjadi pengapuran , amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.
- Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai ke dasar tembok.
- Bila lapisan cat lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut dengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok.
B. Pembersihan Cat Dasar
1. Cat Dasar untuk tembok dibagi dua :
- Cat dasar berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini bisanya disebut Wall Sealler Water Base. Mowilex memproduksi 2 jenis yaitu Wall Sealler yang standart dan Water Proofing Wall Sealer untuk permukaan tembok yang ada masalah kelembaban.
Wall Sealler sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.
- Cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya lekatserta daya isi yang baik serta bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atau Undercoat Tembok.
2. Cara Pemakaian.
- Encerkan cat sesuai dengan petunjuk pabrik, jangan berlebihan, karena dapat menghilangkan fungsi cat dasar.
- Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.
- Khususnya untuk Water Proofing Sealer antara setiap lapis harus dibiarkan selama 1 hari.
C. Pemberian Cat Akhir
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pengecatan akhir :
- Persiapan permukaan harus telah sempurna.
- bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alat-alat rumah tangga seperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran.
- Siapkan alat-alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller, ember, pengaduk, tangga, dll.
- Tukang cat yang berpengalaman.
- Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. catat nomor batch (lot) nya.
- Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan ketentuan pabrik.
- Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama.
Secara teoritis adalah 2-4 jam, tetapi sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
- Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat pengecatan dilakukan waktu cuaca terang dan kering.
- Pengecatan cat jangan langsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada saat itu juga. Tutup rapat-rapat kaleng yang masih ada sisa catnya untuk menghindari pembusukan.
Tambahan Tips
- Usahakan jangan terlalu banyak cat yang menempel di roll.
- Gulung roll yang baru dicelup cat beberapa kali pada papan triplek yang diletakkan diatas ember cat.
- Roll tipis-tipis pada permukaan tembok, usahakan dilakukan penggilingan ( meroll secara berulang-ulang) dan membuat tarikan roll selebar mungkin.
- lapisan cat yang tipis namun banyak lapisan lebih baik daripada lapisan yang tebal dengan sedikit lapisan.
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar