Kamis, 03 Juni 2010

PROTON

Melihat mobil proton wira wiri di jalanan hati terasa masgul. bukan karena mobil itu buatan Malaysia yg sering mengundang masalah dengan masyarakat negara kita, namun lebih kepada rasa iri yg positif. Iri kenapa Negaraku tidak bisa sekedar membuat mobil untuk rakyatnya sendiri yang dicintai dan dipakai.

Secara teknis tidak ada yang susah dalam membuat mobil..........jauh lebih susah membuat pesawat terbang seperti IPTN, namun kenapa yang ini tidak tersentuh....kenapa industri ini kayaknya alergi bila dimasuki merk nasional.

Kenapa mesti TOYOTA....HONDA.....SUZUKI......DAIHATSU........MERCY.........saja yang menyesaki jalanan negeri ini???? mana mobil nasional seperti malaysia dengan bangga menggunakan PROTON. ada apa ini??

Apa tidak ada rasa ingin bangsa ini...........mempunyai Mobnas sendiri, atau malu pakai mobil dalam negeri, atau pengusaha nggak ada yang berani masuk industri ini karena takut nggak laku sehingga lebih suka import saja??

Apa hanya segini rasa cinta bangsa ini pada negerinya......membiarkan dirinya dijajah negara lain dalam industri yang mestinya dengan sangat mudah kita kuasai.... mau dibawa kemana negara ini.......... terus mengkonsumsi buatan negara orang, hanya bisa membeli tidak suka membuat, menjual...........lalu kalo begini terus menerus anak cucu kita akan beli itu semua pakai apa????

Pada saat bahan tambang kita habis..........pada saat minyak dan gas kita habis......hasil hutan minim..... hasil pertanian minim..........anak cucu kita harus beli pakai apa??? menjual wilayah??.........

Ayo........bangsa ini harus mandiri!!! harus bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa tergantung pada bangsa lain........ayo cintai produk bangsa sendiri.....
seperti Jepang...............seperti Korea...........seperti malaysia........kita bisa..... kita bisa......saya lebih khawatir bangsa ini lebih condong tidak mau dari pada tidak bisa......


ayo kawan sebarkan VIRUS PATRIOTISME..........jangan biarkan negara ini dijajah ekonominya.




SALAM




Widi Sudjatmika

Tidak ada komentar: